Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM meminta importir untuk melakukan penarikan Es Krim Rasa Vanila merek Haagen Dazs asal Prancis karena diduga mengandung Etilen Oksida (EtO). Etilen oksida (C₂H₄O) adalah gas yang mudah terbakar dengan bau yang agak manis, dikutip dari cdc.gov . Etilen Oksida adalah zat yang sering dilaporkan menjadi penyebab kanker, seperti limfoma dan leukimia, dikutip dari Cancer.
Studi juga menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap etilen oksida meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita, dikutip dari epa.gov. Paparan etilen oksida dapat menyebabkan: Sakit kepala
Mual Muntah Diare
Kesulitan bernapas Kantuk Kelemahan
Kelelahan Mata dan kulit terbakar Radang dingin
Efek reproduksi Pada tanggal 6 Juli 2022, Otoritas di Prancis melalui RappelConso dan pada tanggal 7 Juli 2022, Food Standards Australia New Zealand (FSANZ) menerbitkan informasi publik terkait penarikan secara sukarela Es Krim Rasa Vanila merek Haagen Dazs oleh produsen, karena mengandung EtO. Sementara itu pada tanggal 8 Juli 2022, Singapore Food Agency (SFA) memerintahkan importir untuk melakukan penarikan produk tersebut.
Produk yang ditarik adalah Es Krim Rasa Vanila merek Haagen Dazs kemasan pint dan mini cup. Produk es krim dengan merek yang sama untuk kemasan 100 ml dan 473 ml yang diimpor dari Prancis terdaftar di Badan POM dan beredar di Indonesia. Untuk melindungi masyarakat, Badan POM menginstruksikan importir untuk melakukan penarikan dari peredaran terhadap kedua produk Es Krim Rasa Vanila merek Haagen Dazs tersebut dan memperluas penarikan ke jenis kemasan lainnya, yaitu bulkcan (9,46 L).
Meski demikian, es krim merek Haagen Dazs lainnya yang terdaftar di Badan POM tetap dapat beredar di Indonesia.